Saturday, July 25, 2009

Teror lagi... Indonesia kena lagi...


Sudah lama tidak menulis opini istimewa nih (bagi saya) karena saya terus belajar.

Dari berita di media sedari pekan lalu sedang simpang siur kabar mengenai pembom'an oleh kelompok teroris (yang gembongnya diduga tetap Nurdin M. Top) di kawasan Mega Kuningan, tepatnya JW Marriot & Ritz Carlton, keduanya merupakan hotel bintang 5 dengan keamanan yang ketat. Namun, kenapa bisa sampai kebobolan lagi (Bagaikan kiper handal yang kebobolan oleh tim ecek-ecek bila dalam permainan sepak bola)?

Jawabannya sebetulnya ada pada petugas keamanan alias SDMnya. Opini saya ini juga hampir sama dengan informasi di media lainnya sebagai contoh media cetak.
Jika saya mengingat pengalaman saya sebelum pembom'an itu terjadi... misalkan saja, di salah satu pusat perbelanjaan (mal) yang terletak di pusat kota Jakarta, petugas keamanan yang bertugas mengecek barang-barang/tas yang dibawa oleh pengunjung terkesan malas, asal dan ogah-ogahan. Terlebih lagi, terkadang ada pengunjung pusat perbelanjaan tersebut yang langsung nyelonong begitu saja karena beranggapan pemeriksaan tersebut hanya buang-buang waktu saja.
Ditambah pula, petugas keamanan tersebut kurang tegas terhadap penyelonongan tersebut. Oke, situasi tersebut mgkn hanya dijumpai di pusat perbelanjaan. Tapi hal tersebut tidak ada bedanya dengan di kawasan elite seperti hotel bintang 5, atau lainnya. Terlebih lagi terkadang ada beberapa petugas keamanan yang merasa 'tidak enak' jikalau harus memeriksa orang asing (ekspatriat)... jadi kebobolan lagi deh!!

Indonesia sebenarnya kurang waspada.
Mungkin karena sudah lama, terutama pemerintah, yang merasa sudah beberapa tahun ini Indonesia aman dari aksi terorisme. Padahal dalam beberapa tahun tersebut, pastilah teroris merencanakan sesuatu aksi 'heboh' dan lebih gila lagi.
Apalagi karena kedatangan salah satu tim football terkemuka di dunia terlalu dipublikasikan (tempat tim itu menginap) tapi tidak ditambah pengamanan super duper ketat beberapa bulan sebelumnya, maka disitulah aksi yang tepat bagi para teroris untuk mencoreng nama Indonesia di mata internasional... terutama ada kabar bahwa Indonesia bakal menjadi tempat penyelenggara Piala Dunia 2022.
Karena rasa tidak aman di mata dunia tersebut, bisa jadi semua harapan bagi Indonesia sirna.
Semoga saja tidak. Semoga saja ada harapan lagi dan kesempatan bagi Indonesia untuk berbenah.
Juga harapan agar MU mau berkunjung menemui fansnya di Indonesia.
Kalau mereka datang, bukankah Indonesia bisa lebih 'nampak' di mata dunia??
I really hope.
Mari basmi terorisme. Jangan terlalu ramah terhadap orang yang mencurigakan.

.Indonesiaku, Jangan Menangis lagi ya.

No comments:

Post a Comment